Melangkah Menjauhimu

Teruntuk kamu seseorang yang dicintai begitu baik olehku, mungkin tulisan ini tidak terbaca olehmu. Tak apa, aku menulis ini hanya ingin membuat hatiku sedikit lega. Aku sudah tidak bisa menyimpannya di kepala maka aku akan menuliskannya bersama kata-kata.

Jika suatu hari nanti kamu melihatku mulai melangkah mundur menjauhimu bahkan berjalan membelakangi langkahmu, ketahuilah aku pernah begitu sabar menunggumu didepan pintu berharap kamu mempersilahkan aku masuk dan duduk. Tapi penantian baikku tidak pernah ternilai baik dimatamu. Aku tidak ingin marah kepadamu aku juga tidak akan menyalahkanmu, setiap orang berhak memilih siapa saja yang boleh dipersilahkan masuk kedalam hidupnya termasuk juga kamu.

Aku senang menunggumu, jika waktu mengizinkan mungkin bisa selamanya aku menantimu. Tapi tidak demikian. Ketidakmampuanku menunggu memiliki batas waktu. Kepadaku waktu berbisik, bahwa kesabaran manusia dalam menunggu sesuatu bisa memiliki batas waktu. Maka sebelum aku benar-benar pergi menjauhimu terimalah permohonan maafku.

Aku harus mengaku bahwa ternyata bukan aku yang memenangkan hatimu, bahwa ternyata aku telah gagal menjadi seseorang yang pantas untuk dicintaimu, bahwa ternyata aku harus bersedia menerima kekalahanku atasmu. Tapi yang lebih menyakitkan adalah bahwa aku harus menjadi rela untuk mengikhlaskanmu berbahagia bersama seseorang yang bukan aku.

Kelak sepanjang hidup aku akan terus berdoa untuk kebahagiaanmu tanpa sedikitpun mengutuk masa lalu. Tapi satu hal yang harus kamu ketahui bahwa aku pernah percaya malaikat manjaga cintaku yang untukmu, sampai akhirnya aku tiba pada takdir yang memintaku untuk menjauhimu.

Sincerely, Me
– Bii –

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s