2019 memberikanku beragam cerita. Beragam pengalaman berharga. Mungkin kalian juga merasakan hal yang sama.
Ada yang di tahun 2019 ini kehilangan anggota keluarganya. Yang sudah setia menemani tiap langkahnya. Yang sudah ikut mendidik dan membesarkannya. Namun ada juga yang di tahun 2019 ini dianugerahi satu keluarga baru. Yang kelahirannya telah lama ditunggu. Yang pecah tangisnya mengundang haru.
Ada yg di tahun 2019 merasakan patah hati. Kehilangan sosok kekasih. Yang selama ini dicintai sepenuh hati. Yang katanya ingin bersama sampai tua nanti. Namun ada juga yang di tahun 2019 ini cintanya terbalaskan. Tidak lagi bertepuk sebelah tangan. Rindunya tak lagi sebatas angan.
Ada yg di tahun 2019 ini mungkin merasa jauh dari Tuhannya. Tidak lagi seperti sedia kala. Berbuat dosa tak lagi merasa ada yang salah. Namun di tahun 2019 ini juga ada yang kembali ke dalam dekapan-Nya. Menyadari segala kekeliruannya. Berusaha jadi pribadi baik dengan istiqomah.
Ada yang di tahun 2019 ini mengalami fase terburuknya. Tidak ada yang sesuai rencana. Kegagalan bergantian datang menyapa. Namun ada juga yang di tahun 2019 ini menemukan kedamaian hatinya. Berusaha bangkit dari rasa gelisahnya. Lebih mengapresiasi dirinya. Lebih ringan kakinya melangkah.
Aku pribadi merasa tahun 2019 merupakan tahun paling sulit selama 29 tahun nunut nafas di bumi. Apalagi beberapa bulan terakhir ini. It’s really driving me crazy.
Saya percaya tiap orang juga punya cerita up and down sendiri. Ada kala dimana kalian bersedih dan berurai air mata. Namun ada juga momen saat wajah kalian dihiasi gelak tawa. Ada masa kalian merasa seorang diri. Namun ada momen dimana kalian dikelilingi orang-orang terkasih.
Aku tidak ingin resolusi yang muluk-muluk untuk tahun 2020. Aku cuman berharap segalanya membaik. Lebih bisa mensyukuri hidup. Lebih bisa menghargai sosok yang sudah setia menemani. Semoga tahun 2020 menjadi tahun yg lebih ramah buat kita. Yang akan menjadi titik balik hidup kita semua.